KINGDOM ANIMALIA (Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi)
A. Pengertian Kingdom Animalia
Kingdom Animalia atau disebut dengan hewan adalah organisme eukariotik multiseluler yang tidak memiliki dinding sel. Berbeda halnya dengan tumbuhan , hewan tidak dapat memproduksi makanan nya sendiri karena hewan tidak memiliki klorofil jika dalam tumbuhan berfungsi dalam fotosintesis atau membuat makananya sendiri.
B. Ciri-ciri Kingdom Animalia
Ciri-ciri Kingdom Animalia antara lain:
1. Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel).
2. Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri).
3. Memerlukan Oksigen.
4. Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan.
5. Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual.
Baca juga: KINGDOM PLANTAE ( Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Manfaat )
C. Klasifikasi Kingdom Animalia
Klasifikasi dalam Kingdom Animalia dibedakan menjadi dua yaitu Invertebrata (tidak bertulang belakang) dan Vertebrata (bertulang belakang).
1. Invertebrata ( hewan tak bertulang belakang)
Invertebrata terdiri dari beberapa phylum antara lain:
a. Porifera (hewan berpori)
• Tubuh memiliki ostia (pori penghubung rongga tubuh) dan oskulum (ujung rongga tubuh). Keduanya berfungsi sebagai saluran air pembawa makanan.
Tipe saluran air:
1. Ascon: air masuk melalui ostia menuju spongocoel dan keluar melalui ostia Contoh pada Leucosolenia.
2. Sycon: terdiri dari ada 2 saluran air yaitu inkuren dan radial, tetapi tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui ostia menuju saluran inkuren, saluran radial, spongocoel, dan keluar melalui oskulum.
3. Leucon: air dari ostium masuk melalui saluran menuju rongga-rongga yang dibatasi koanosit, menuju spongocoel, dan keluar melalui ostium. Contoh pada Spongia sp.
• Di antara lapisan luar dan dalam terdapat mesenkim yang berupa cairan gelatin (me- soglea).
Macam mesoglea:
1. Sel arkeosit: untuk reproduksi sel.
2. Sel skleroblast: untuk membentuk spikula.
3. Sel amebosit: untuk transportasi makanan.
• Reproduksi: secara aseksual dengan mem- bentuk kuncup dan tunas dalam (gelumae) dan secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh spermatozoid. Sel gamet ini di- bentuk oleh sel arkeosit di dalam koanosit.
• Pernapasan secara difusi dan pencernaan secara intraseluler.
• Klasifikasi: Berdasarkan sel gamet yang dihasilkan, di- bedakan menjadi:
1. Monoseus (berumah satu): hanya dihasilkan satu gamet pada satu individu.
2. Dioseus (bermuah dua): dapat dihasikan dua gamet.
Berdasarkan sifat spikulanya, Porifera terdiri atas 4 kelas, yaitu:
1. Calcarea, Rangka tersusun atas zat kapur dengan tipe monoakson atau bercabang 3-4, hidup di laut dangkal, koanosit besar. Contoh: Scypha, Leucosolenia, Grantia.
2. Hexactinellida, Rangka tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang, tubuhnya berbentuk silinder, tidak mempunyai permukaan epitel. Contoh: Aspergillum, Euplectella, Hyalonema.
3. Demospongia, Rangka tersusun atas zat sponging, kersik atau campuran keduanya. Contoh: Spongia Cliona, Microciana, Spongilla, dan Suberit.
4. Sclerospongia, Rangka tersusun atas kristal kalsium karbonat sementara spikula dari silikat monoakson. Contohnya Coreauiela dan Merlia.
b. Coelenterata (hewan berongga)
• Berbentuk simetri radial.
• Terdiri dari dua bentuk yaitu polip (menem- pel di dasar perairan) dan medusa (hidup bebas melayang).
• Tubuh terbagi atas 2 lapisan, yaitu:
1. Epidermis dibagian luar: terdapat alat penyengat yang disebut Nematokist, mulut berupa tentakel.
2. Gastrodermis di bagian dalam.
3. Di antara kedua lapisan tersebut terda- pat mesenkim yang berupa cairan gela- tin (mesoglea).
• Reproduksi: Vegetatif: membentuk tunas dan polip Generatif: pembuahan sel telur oleh sperma pada bagian medusa.
Klasifikasi:
Baca juga: BAB 3 KLASIFIKASI 6 KINGDOM (ARCHAEBACTERIA, EUBACTERIA, PROTISTA, FUNGI, PLANTAE, dan ANIMALIA)
1. Hydrozoa, contoh Hydra fase hidupnya hanya berupa polip (monomorfisme) obelia genciculata, fasenya berupa polip dan medusa (polimorfisme).
Daur Obelia: Polip pada Obelia dibagi 2 ya m Gonangium (penghasil medusa) dan Hy- dranth (makan).
Daur Obelia sebagai berikut
a. Secara aseksual polip membentuk tunas medusa.
b. Tunas medusa (2n) dilepaskan dan berenang bebas.
c. Medusa dewasa (2n) jantan dan betina bereproduksi secara seksual, mengalami pembelahan meiosis menghasilkan sel gamet (sperma atau sel telur) yang berkromosom haploid (n).
d. Bila terjadi fertilisasi sel telur oleh spermatozoid, maka dihasilkan zigot (2n).
e. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia yang disebut planula (2n).
f. Planula menetap di suatu substrat dan tumbuh menjadi polip baru (2n).
2. Scyphozoa: contoh Aurelia aurita (fase hidup polip dan medusa), Berbentuk polip dan medusa. Polip banyak mengandung efira untuk perkembangbiakan.
Reproduksi vegetatif terjadi saat strobila menghasilkan efira.Reproduksi generatif terjadi saat fertilisasi sperma dengan ovum
Daur Aurelia aurita: Efira berubah men- jadi medusa jantan yang menghasilkan sperma dan medusa betina mengha silkan sel telur, Terjadi fertilisasi dan di- hasilkan zigot, berubah menjadi larva planula, menjadi polip muda (skifisto- ma) dan menghasilkan kuncup-kuncup (efira) melalui proses strobilasi.
3. Anthozoa: semua anggotanya memiliki fase polip saja tanpa medusa, contoh Metridium sp (anemon laut).
d. Plathyhelminthes (Cacing pipih)
Ciri umumnya:
1. Simetris bilateral, mempunyai sistem syaraf, lapisan otot, dan saluran reproduksi permanen.
2. Terdiri dari 3 lapisan (triploblastik), yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
3. Memiliki saluran reproduksi permanen.
4. Belum mempunyai sistem peredaran darah.
5. Sistem saraf terdiri atas simpul saraf (ganglion) otak dan serabut saraf tepi.
6. Sistem ekskresi berupa sel-sel api.
7. Reproduksi:
a. Seksual: peleburan sel sperma dengan sel telur, yang berada pada satu tubuh (hermaprodit).
b. Aseksual: regenerasi tubuh, setiap potongan tubuh akan menjadi individu baru.
Secara umum Platyhelminthes dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Turbellaria (cacing berbulu getar) Cacing ini sebagai indikator pencernaan karena habitatnya di air tawar yang jernih dan tidak tercemar. Contoh umum Turbelaria adalah Planaria.
Baca juga: Virus (Pengertian,Ciri,Struktur, Reproduksi, Klasifikasi, Peran)
2. Trematoda
Daur hidup:
1. Cacing hati bertelur di dalam tubuh ternak 2. Telur menuju ke usus melalui empedu dan keluar bersama feses.
3. Telur yang cocok akan menetes dan tumbuh menjadi mirasidium (larva 1).
4. Mirasidium hidup didalam tubuh inangnya (siput), berubah menjadi sporokis-redia (larva 2)-serkaria berekor.
5. Serkaria keluar dari siput dan menempel pada rumput membentuk metaserkaria
6. Metaserkaria termakan oleh ternak dan memulai siklusnya kembali.
3. Cestoda
Daur hidup: telur (proglotid) keluar bersama feses manusia>tertelan babi>dalam usus berkembang menjadi larva heksakan (onkosfer) > dalam masuk ke otot berkembang menjadi larva sistiserkus>tertelan manusia (mengkonsumsi daging babi yang dimas tidak sempurna) berkembang menjad>menghasilkan proglotid. cacing dewasa.
e. Nemathelmintes
• Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
• Hidup bebas atau parasit.
• Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
• Reproduksi secara seksual
• Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang,Trichinellami, cacing filarial dan cacing Trichinella.
e. Anelida
• Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi.
• Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
• Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
• Reproduksi secara seksual atau aseksual.
• Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
f. Mollusca
• Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.
• Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup.
• System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf.
• Respirasi dengan insang atau rongga mantel.
• Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
• Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
• Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
• Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
• Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata
• Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar laut.
• Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
• Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
• Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
B. Vertebrata
Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut:
1. Pisces
a. Ciri:
• Penutup tubuh berupa sisik.
• Alat gerak berupa sirip.
• Respirasi dengan insang.
• Suhu tubuh berubah-ubah menurut lingkungan (berdarah dingin/poikilo- term).
• Umumnya fertilisasi terjadi diluar tubuh (eksternal).
• Jantung memiliki dua ruang yaitu 1 se- rambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel).
• Jantung ikan mengandung sedikit oksi- gen dan lebih kaya karbondioksida.
• Peredaran darah tunggal karena darah melewati jantung hanya satu kali.
Baca juga: BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
b. Klasifikasi
• Chondrichtyes (ikan tulang rawan). Contoh ikan-ikan laut (hiu, pari).
• Osteichtyes (ikan tulang sejati). Contoh ikan-ikan air tawar (ikan nila, bawal).
2. Amfibi
a. Ciri:
• Kulit berlendir, tipis.
• Alat gerak berupa kaki yang berselaput.
• Respirasi ketika berudu dengan insang saat dewasa dengan paru-paru dan kulit yang basah.
• Suhu tubuh berubah-ubah (berdarah di- ngin/poikiloterm).
• Fertilisasi eksternal (d iluar tubuh), ov- par (bertelur).
• Jantung memiliki 3 ruang, yaitu 2 seram- bi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel).
b. Klasifikasi
• Urodela/Caudata (berekor dan berka ki), contoh Salamander.
• Apoda/Gymnophyona (berekor tanpa kaki), contoh Salamander cacing.
• Anura (berkaki tanpa ekor), contoh katak, kodok
3. Reptil
a. Ciri
• Kulit bersisik dari zat tanduk.
• Alat gerak berupa kaki.
• Respirasi dengan paru-paru Suhu tubuh berubah-ubah (berdarah di- ngin/poikiloterm).
• Fertilisasi internal (di dalam tubuh), umumnya ovipar (bertelur) tapi bebe- rapa ovovivipar (bertelur melahirkan) seperti Ular dan Kadal.
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 se- rambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) tetapi katup antar bilik tidak sempurna, terdapat lubang yang disebut foramen panizae (sebagai penyeimbang tekanan jantung).
b. Klasifikasi
• Lacertilia (kelompok kadal).
• Ophidia (kelompok ular).
• Chelonia (kelompok kura-kura).
• Crocodilia (kelompok buaya).
4. Aves
a. Ciri
• Kulit berbulu.
• Alat gerak berupa kaki dan sayap.
• Respirasi dengan paru-paru dan pundi- pundi udara.
• Suhu tubuh tetap (berdarah panas/ho- moioterm).
• Fertilisasi internal (di dalam tubuh beti na), ovipar (bertelur).
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) dengan katup yang sudah terbentuk sempurna.
b. Klasifikasi
• Causariiformes: kelompok kasuari.
• Ciconiiformes: kelompok burung bangau.
• Stringiformes: kelompok burung hantu.
• Galliformes: kelompok unggas.
• Psittaciformes: kelompok burung nuri.
• Passeriformes: kelompok burung penyanyi.
• Columbifomes: kelompok burung merpati.
• Falconiformes: kelompok burung pemangsa
5. Mamalia
a. Ciri
• Kulit berambut.
• Memiliki kelenjar susu (glandula ma- mae).
• Respirasi dengan paru-paru Suhu tubuh tetap (berdarah panas/ homoioterm).
• Fertilisasi internal (di dalam tubuh betina), vivipar (melahirkan) kecuali Platipus dan Echidna yang ovipar (bertelur).
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) dengan katup yang sudah terbentuk sempurna.
b. Klasifikasi
• Mamalia bertelur (monotremata): reproduksi ovipar (bertelur), contoh Platipus, Echidna.
• Mamalia berkantung (marsupial): reproduksi vivipar, tetapi anak dilahirkan masih dalam usia sangat muda (embrio dan mengalami kedewasaan dalam kantung, contoh Koala, Kangguru.
• Mamalia (eutheria): berplasenta reproduksi vivipar dan embrio dewasa dalam uterus.
Baca juga: BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI
Sekian materi pada kali ini , kurang lebihnya mohon maaf , jika ada pertanyaan / tugas yang belum jelas bisa tulis dikolom komentar atau bisa klik contact form. Terimakasih
• Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
• Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
g. Arachnoid
• Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.• Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
• Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
• Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata
• Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar laut.
• Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
• Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
• Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
B. Vertebrata
Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut:
1. Pisces
a. Ciri:
• Penutup tubuh berupa sisik.
• Alat gerak berupa sirip.
• Respirasi dengan insang.
• Suhu tubuh berubah-ubah menurut lingkungan (berdarah dingin/poikilo- term).
• Umumnya fertilisasi terjadi diluar tubuh (eksternal).
• Jantung memiliki dua ruang yaitu 1 se- rambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel).
• Jantung ikan mengandung sedikit oksi- gen dan lebih kaya karbondioksida.
• Peredaran darah tunggal karena darah melewati jantung hanya satu kali.
Baca juga: BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
b. Klasifikasi
• Chondrichtyes (ikan tulang rawan). Contoh ikan-ikan laut (hiu, pari).
• Osteichtyes (ikan tulang sejati). Contoh ikan-ikan air tawar (ikan nila, bawal).
2. Amfibi
a. Ciri:
• Kulit berlendir, tipis.
• Alat gerak berupa kaki yang berselaput.
• Respirasi ketika berudu dengan insang saat dewasa dengan paru-paru dan kulit yang basah.
• Suhu tubuh berubah-ubah (berdarah di- ngin/poikiloterm).
• Fertilisasi eksternal (d iluar tubuh), ov- par (bertelur).
• Jantung memiliki 3 ruang, yaitu 2 seram- bi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel).
b. Klasifikasi
• Urodela/Caudata (berekor dan berka ki), contoh Salamander.
• Apoda/Gymnophyona (berekor tanpa kaki), contoh Salamander cacing.
• Anura (berkaki tanpa ekor), contoh katak, kodok
3. Reptil
a. Ciri
• Kulit bersisik dari zat tanduk.
• Alat gerak berupa kaki.
• Respirasi dengan paru-paru Suhu tubuh berubah-ubah (berdarah di- ngin/poikiloterm).
• Fertilisasi internal (di dalam tubuh), umumnya ovipar (bertelur) tapi bebe- rapa ovovivipar (bertelur melahirkan) seperti Ular dan Kadal.
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 se- rambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) tetapi katup antar bilik tidak sempurna, terdapat lubang yang disebut foramen panizae (sebagai penyeimbang tekanan jantung).
b. Klasifikasi
• Lacertilia (kelompok kadal).
• Ophidia (kelompok ular).
• Chelonia (kelompok kura-kura).
• Crocodilia (kelompok buaya).
4. Aves
a. Ciri
• Kulit berbulu.
• Alat gerak berupa kaki dan sayap.
• Respirasi dengan paru-paru dan pundi- pundi udara.
• Suhu tubuh tetap (berdarah panas/ho- moioterm).
• Fertilisasi internal (di dalam tubuh beti na), ovipar (bertelur).
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) dengan katup yang sudah terbentuk sempurna.
b. Klasifikasi
• Causariiformes: kelompok kasuari.
• Ciconiiformes: kelompok burung bangau.
• Stringiformes: kelompok burung hantu.
• Galliformes: kelompok unggas.
• Psittaciformes: kelompok burung nuri.
• Passeriformes: kelompok burung penyanyi.
• Columbifomes: kelompok burung merpati.
• Falconiformes: kelompok burung pemangsa
5. Mamalia
a. Ciri
• Kulit berambut.
• Memiliki kelenjar susu (glandula ma- mae).
• Respirasi dengan paru-paru Suhu tubuh tetap (berdarah panas/ homoioterm).
• Fertilisasi internal (di dalam tubuh betina), vivipar (melahirkan) kecuali Platipus dan Echidna yang ovipar (bertelur).
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) dengan katup yang sudah terbentuk sempurna.
b. Klasifikasi
• Mamalia bertelur (monotremata): reproduksi ovipar (bertelur), contoh Platipus, Echidna.
• Mamalia berkantung (marsupial): reproduksi vivipar, tetapi anak dilahirkan masih dalam usia sangat muda (embrio dan mengalami kedewasaan dalam kantung, contoh Koala, Kangguru.
• Mamalia (eutheria): berplasenta reproduksi vivipar dan embrio dewasa dalam uterus.
Baca juga: BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI
Sekian materi pada kali ini , kurang lebihnya mohon maaf , jika ada pertanyaan / tugas yang belum jelas bisa tulis dikolom komentar atau bisa klik contact form. Terimakasih
Contoh kingdom animalia......
ReplyDelete