BAB 4 KEANEKARAGAMAN HAYATI (Gen, Jenis/Spesies, Ekosistem)
BAB 4 KEANEKARAGAMAN HAYATI (Gen, Jenis/Spesies, Ekosistem)
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah variasi pada makhluk hidup yang terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk hidup, misalnya perbedakan morfologi, ukuran, jumlah, atau faktor fisiologis. Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi 3, yaitu keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
A. Konsep Keanekaragaman
Konsep keanekaragaman terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1. Keanekaragaman Tingkat Gen
• Gen merupakan hereditas materi pada kromosom yang berfungsi untuk mengendalikan sifat makhluk hidup.
• Adanya perbedaan gen menyebabkan makhluk hidup memiliki fenotip yang berbeda.
• Keanekaragaman tingkat gen menimbulkan variasi antarindividu dalam satu spesies.
• Contoh: adanya variasi warna pada bunga mawar, variasi buah mangga, adanya ras pada manusia.
Baca juga: KINGDOM ANIMALIA (Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi)
2. Keanekaragaman Tingkat Jenis
• Makhluk hidup dikatakan sejenis jika mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.
• Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan adanya keberagaman pada tingkat famili.
• Contoh: keanekaragaman pada famili kucing (Felidae), yang terdiri dari harimau, singa, cheetah.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
• Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara organisme (biotik) dengan lingkungan (abiotik).
• Keanekaragaman ekosistem disebabkan adanya kondisi lingkungan (faktor abiotik) yang beragam, sehingga jenis makhluk hidupnya pun beragam.
• Beberapa jenis keragaman ekosistem di antaranya gurun, padang rumput (savana), hutan gugur, hutan hujan tropis, taiga, tundra, perairan.
B. Keanekaragaman di Indonesia
Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia sangat tinggi.Persebaran flora dan fauna di Indonesia terba- gi menjadi 3 wilayah, yaitu:
1. Daerah Paparan Sahul
Merupakan flora dan fauna yang memiliki kesamaan dengan flora fauna wilayah Australia.
• Flora: pohon sagu, nipah, dan mangrove, matoa (Pemetia pinnata).
• Fauna: burung cenderawasih, kasuari, nuri, kangguru, walabi.
Baca juga: KINGDOM PLANTAE ( Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Manfaat )
2. Daerah Peralihan
Flora dan fauna di daerah ini merupakan perpaduan antara flora Asia dan Australia.
• Flora: anggrek serat, cengkeh, cendana, lonta.
• Fauna: anoa, babi rusa, kuskus, banteng, burung maleo, kakaktua.
3. Daerah Paparan Sunda
Merupakan flora dan fauna yang memiliki kesamaan dengan flora fauna wilayah asia, terletak di daerah sumatera, jawa.
• Flora: Raflesia arnoldii (endemik), rawa gambut meranti, kemuning, rotan.
• Fauna: orangutan, gajah, banteng, badak harimau, jalak bali, siamang.
C. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam
1. Upaya perlindungan alam dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pelestarian in situ: pelestarian di habitat aslinya, misalnya taman nasional, hutan lindung.
b. Pelestarian ex situ: pelestarian di luar habitat aslinya, misalnya kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah.
Baca juga: BAB 3 KLASIFIKASI 6 KINGDOM (ARCHAEBACTERIA, EUBACTERIA, PROTISTA, FUNGI, PLANTAE, dan ANIMALIA)
2. Macam Perlindungan Alam
a. Perlindungan alam umum: dilakukan secara terbimbing oleh para ahli dan tanpa campur tangan manusia misalnya Kebun Raya bogor dan Taman Nasional.
b. Perlindungan alam khusus: ditujukan pada satu atau beberapa unsur alam tertentu, misalnya perlindungan botani , perlindungan zoologi, perlindungan geologi, dan perlindungan ikan.
c. Perlindungan satwa langka: perlindungan terhadap hewan langka, misInya dalam bentuk suaka margasatwa.
3. Konservasi
Konservasi dilakukan untuk mengimbangi pemanfaatan keanekaragaman hayati agar jumlahnya stabil.
Konservasi dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
a. Cagar alam: perlindungan terhadap flora langka.
b. Taman nasional: melindungi jenis hewan dan tumbuhan serta kawasan konservasinya untuk keperluan pengetahuan dan rekreasi.
c. Kebun raya: kumpulan tumbuhan dar berbagai daerah yang dikonservasi untuk pengetahuan dan rekreasi.
d. Wana wisata: kawasan hutan yang berfungsi untuk kepentingan wisata.
e. Hutan lindung: kawasan hutan yang berfungsi untuk melindungi lahan agar tidak terkena erosi.
f. Taman laut: melindungi plasma nutfah di lautan.
Baca juga: BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Sekian materi pada kali ini, jika ada pertanyaan/materi yang belum jelas bisa ditanyakan di kolom komentar atau bisa klik di contact form. Terimakasih
0 Response to "BAB 4 KEANEKARAGAMAN HAYATI (Gen, Jenis/Spesies, Ekosistem)"
Post a Comment